Minggu, 31 Maret 2013

Tips Menghemat Tinta Printer

Era serba digital seperti sekarang ini ternyata tidak menggeser kebutuhan akan cetak naskah atau dokumen. Cetak dokumen tetap menjadi suatu kebutuhan mulai dari aktivitas sekolah, kuliah, kantor, dan lainnya. Meskipun saat ini telah dikembangkan buku elektronik (ebook), namun buku cetak tetaplah dibutuhkan dan diminati. Selain itu, aktivitas di kampus berkenaan dengan pengerjaan tugas kuliah seperti makalah, laporan, proposal, bahkan skripsi harus dalam bentuk cetakan fisik (hard copy), bukan dokumen digital (soft copy).
Meningkatnya kebutuhan cetak dokumen berpengaruh pada kebutuhan akan tinta printer (cartridge) yang meningkat pula. Padahal harga cartridge tidaklah murah. Jika hanya untuk mencetak beberapa lembar dokumen saja, mungkin tidak menjadi masalah. Namun, ketika akan mencetak dokumen dalam jumlah banyak, barulah muncul masalah karena bisa terjadi pemborosan yang mengakibatkan tinta printer cepat habis. Konsekuensinya, tentu Anda harus sering-sering membeli tinta printer lagi meski dalam bentuk isi ulang (refill).

Jika Anda seorang mahasiswa apalagi sudah menginjak tahun akhir, maka kebutuhan akan tinta printer semakin meningkat. Anda tentu dibebani dengan banyak tugas termasuk membuat proposal penelitian yang bisa jadi harus dicetak berulang hingga memperoleh persetujuan dari dosen pembimbing. Agar kebutuhan cetak dokumen tidak menguras kantong, Anda bisa melakukan penghematan tinta printer. Di tengah-tengah kebutuhan cetak naskah atau dokumen yang semakin tinggi diikuti dengan harga tinta printer yang semakin tinggi pula. Kondisi ini tentu saja menimbulkan terjadinya pemborosan. Lantas, bagaimana caranya menggunakan tinta printer agar lebih hemat tanpa berpengaruh besar terhadap kualitas cetakan? Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghemat tinta printer.




1. Gunakan Mode Draft
Salah satu cara untuk menghemat tinta printer adalah mencetak dokumen menggunakan mode draft. Mode draft dikenal dengan proses pencetakan cepat (fast mode). Pencetakan dokumen dengan mode ini dapat berjalan dengan cepat. Sayangnya, kualitas hasil cetak menggunakan mode ini kurang bagus karena dokumen dicetak dengan tinta tipis. Biasanya draft mode digunakan untuk kepentingan pra-cetak. Artinya, sebelum dilakukan pencetakan akhir terhadap dokumen, maka dilakukan uji coba cetak terlebih dahulu, sehingga tingkat kesalahan yang masih ada dalam dokumen dapat diminimalisir. Jika Anda lebih mengedepankan unsur penghematan dibandingkan dengan kualitas cetakan, maka bisa mencoba tips ini.
Anda bisa menggunakan draft mode untuk mencetak dokumen-dokumen yang tidak terlalu penting seperti tugas-tugas kuliah atau hasil pekerjaan untuk pegangan sendiri, bukan untuk diserahkan kepada dosen pembimbing, pimpinan, atau klien. Opsi mode draft bisa ditemukan di bagian Properties > Printing Shortcut > Print Quality > Fast Draft pada kotak dialog Print.

2. Gunakan Jenis Font yang Hemat Tinta
Kita tentu mengenal banyak sekali jenis font. Setiap font memiliki karakteristik tersendiri mulai dari bentuk karakter hingga ketebalan cetakannya. Berkenaan dengan hal tersebut, jenis font yang digunakan dalam dokumen berpengaruh pada penggunaan tinta printer. Penggunaan font dengan karakter huruf cetak lebih tebal cenderung boros tinta dibandingkan dengan font yang berkarakter huruf cetak lebih tipis. Untuk menghemat penggunaan tinta printer, pilihlah jenis font yang irit tinta. Apa saja jenis font yang irit tinta itu? Tentunya yang memiliki karakter huruf cetak tipis. Salah satu di antaranya adalah Ecofont. Jenis font ini diciptakan oleh perusahaan komunikasi marketing SPRANQ. Jika dilihat dari karakter hurufnya, Ecofont dapat dikategorikan dalam jenis font Sans-Serif. Karakter huruf yang berlubang-lubang atau mirip rangkaian titik menjadikan jenis font ini mampu menghemat tinta printer ketika dokumen dicetak.

Ecofont bukanlah jenis font bawaan sistem operasi Windows. Jadi, untuk menggunakan jenis font ini, Anda harus menambahkannya dalam koleksi font yang sudah ada. Bagaimana caranya? Mudah saja, Anda hanya perlu mengunduhnya secara gratis dengan mengunjungi situs ini. Dengan hanya mengunduh Ecofont tentu tidak secara otomatis Anda bisa menggunakannya. Anda harus menginstalnya ke dalam sistem operasi komputer. Jika Anda menggunakan Windows, maka Anda hanya perlu menempatkan file Ecofont yang sudah diunduh ke folder Windows > Fonts. Folder tersebut umumnya dapat ditemukan pada drive C.

3. Mengatur Gambar Menjadi Lebih Terang (Brightness)
Dokumen tidak selalu hanya berupa teks, tetapi terkadang juga dilengkapi dengan gambar. Keberadaan gambar dalam dokumen menyita cukup banyak tinta pada saat dokumen tersebut dicetak. Jika dalam dokumen Anda terdapat beberapa gambar, maka bisa terjadi pemborosan tinta ketika proses pencetakan berlangsung. Mau menghilangkan gambar agar pencetakan lebih irit tinta? Jika gambar dalam dokumen dirasa tidak terlalu penting, bisa saja dihilangkan atau dihapus. Namun, bagaimana jika gambar tersebut memiliki peran penting yang mendukung konten dokumen secara keseluruhan? Tentu tidak bisa dihapus begitu saja. Lantas, bagaimana caranya agar pencetakan lebih hemat tinta? Aturlah tingkat brightness gambar sehingga menjadi lebih terang. Gambar yang memiliki warna solid dalam arti tampak lebih gelap cenderung membutuhkan lebih banyak tinta untuk mencetaknya. Sebaliknya, gambar yang lebih terang atau tampak transparan cederung lebih irit tinta untuk mencetaknya.

4. Seleksi Bagian Dokumen yang Akan Dicetak
Sebuah dokumen teks tentu terdiri dari beberapa paragraf yang kontennya saling terkait dan berkesinambungan. Namun, jika Anda hanya membutuhkan beberapa paragraf untuk dicetak, maka Anda tidak perlu mencetak seluruh dokumen. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menghemat penggunaan tinta printer Anda. Lantas, bagaimana dengan bagian lain dari dokumen yang tidak akan dicetak? Apakah harus ditutup dengan kotak virtual atau diubah warna fontnya menjadi putih sehingga tidak ikut tercetak? Anda tidak perlu repot dengan hal-hal tersebut. Untuk mencetak bagian tertentu dari dokumen, Anda hanya perlu menyeleksi bagian tersebut lalu mulailah proses mencetak. Namun perlu diperhatikan bahwa untuk mencetak bagian yang terseleksi, pastikan Anda mengaktifkan opsi Print Selection. Artinya, mesin printer hanya diperintahkan untuk mencetak bagian teks dalam dokumen yang terseleksi saja. Hasilnya, bagian yang terseleksi saja yang akan tercetak. Lebih irit bukan?

5. Gunakan Grayscale
Sebelum mencetak dokumen, Anda dimungkinkan untuk mengatur printer setting agar hasil cetakan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam konteks penghematan tinta printer, Anda bisa mengubah setting Color menjadi Grayscale. Pengaturan opsi warna dari normal menjadi grayscale dimaksudkan untuk mengubah warna cetakan dari hitam solid menjadi keabu-abuan. Dengan demikian, tinta yang digunakan untuk mencetak dokumen menjadi lebih hemat.

6. Gunakan Print Preview
Penggunaan print preview turut memberikan sumbangsih terhadap upaya menghemat tinta printer, meski tidak berkaitan langsung dengan penggunaan tinta. Print preview merupakan cerminan dari hasil cetakan. Berkenaan dengan hal tersebut, sebelum mencetak dokumen, ada baiknya jika Anda melihat tampilan dokumen dalam mode pra-cetak (print preview). Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan posisi konten dokumen secara keseluruhan. Jika dalam mode print preview terlihat posisi konten dokumen kurang pas atau bahkan masih terdapat salah ketik dan lain sebagainya, maka Anda bisa memperbaiki sebelum mencetaknya.

Bayangkan jika Anda membuat dokumen dan langsung mencetaknya tanpa mengecek konten secara keseluruhan dalam mode print preview. Setelah hasil cetakan diperoleh ternyata masih terdapat kesalahan di sana-sini misalnya salah ketik, posisi tabel terpotong, letak gambar tidak proporsional, dan lain sebagainya. Anda tentu harus memperbaiki kesalahan tersebut dan mencetak ulang dokumen. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip penghematan tinta printer. Oleh sebab itulah, untuk menghindari pencetakan berulang akibat kesalahan-kesalahan tersebut, pastikan Anda telah mengecek dokumen secara keseluruhan dalam mode print preview sebelum mencetaknya.

7. Cetak Dua Halaman dalam Satu Lembar Kertas
Tips menghemat tinta printer lainnya yang bisa Anda coba adalah mencetak dua halaman dalam satu lembar kertas. Bagaimana bisa, bukankah pencetakan dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas hanya akan menghemat kertas saja? Mungkin pertanyaan tersebut muncul dalam benak Anda. Penjelasannya sederhana, dua halaman dokumen yang dicetak dalam satu lembar kertas mengalami proses kompresi dokumen. Artinya, ukuran font dan spasi teks dalam dokumen yang awalnya berukuran standar sesuai dengan setup yang ditentukan menjadi lebih kecil. Pencetakan dokumen dengan ukuran font kecil dan spasi teks rapat lebih menghemat tinta dibandingkan pencetakan dokumen dengan ukuran font besar. Di samping itu, proses pencetakan dokumen dengan ukuran font kecil lebih cepat. Untuk mencetak dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas, pastikan Anda mengaktifkan opsi 2 Pages Per Sheet pada kotak pengaturan Print. Hal ini lebih mudah dilakukan jika printer yang Anda gunakan memiliki fitur duplex printing. Dengan demikian, mesin printer akan mencetak setiap dua halaman dokumen dalam satu lembar kertas.

Di tengah-tengah kebutuhan hidup yang semakin banyak dan biaya hidup yang semakin tinggi, tentunya perlu dilakukan penghematan, termasuk dalam penggunaan tinta printer. Hemat tinta berarti juga hemat cartridge. Pengisian ulang tinta yang terlalu sering bisa memicu kerusakan cartridge. Jika penggunaan tinta dapat dihemat, maka pengisian ulang tinta tidak perlu sering-sering dilakukan, sehingga memperkecil risiko kerusakan cartridge. Semakin hemat bukan?



Sumber : http://mjeducation.co & buku "Trik Menghemat Tinta Printer Inkjet" (PT Elex Media Komputindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar